Pentingnya Khalayak Media Massa Dalam Menunjang Citra Positif Perusahaan



Pentingnnya Khalayak Media Massa Dalam Menunjang 
Citra Positif Perusahaan


MAKALAH

                 Dosen Pembimbing       :  Dra. Elvia Zahara, M.M.,
                 NIP                                 : 195808231988112001

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah 
Hubungan Masyarakat (HUMAS)

Disusun Oleh:

Kelompok 7
1                                                                
                                                                         Tiya Fitriyanti                       NPM 061630600502
2                                   Utari                                       NPM 061630600503
3                                   Wenny Oktaviani                  NPM 061630600504

KELAS 3 NC

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

ADMINISTRASI BISNIS

TAHUN AJARAN 2016/2017




KATA PENGANTAR
            Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan pui syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya keapda kam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentan ”Pentingnnya Khalayak Media Massa Dalam Menunjang Citra Positif perusahaan”.
            Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang penuli hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari dosen pembimbing, serta masukan dair teman-teman sekalian. Untuk itu kami menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kekeliruan dan kesalahan. Untuk itu demi perbaikan makalah ini, penulis .mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun.
            Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang ” Pentingnnya Khalayak Media Massa Dalam Menunjang Citra Positif perusahaan” ini dapat memberikan manfaat ataupun inspirasi terhadap pembaca.
Palembang,      Oktober 2017



Penulis










 
DAFTAR ISI
Halaman Judul ....................................................................................i
Kata Pengantar .....................................................................................................ii
Daftar isi ...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penulisan..................................................... 1
1.2  Rumusan  Masalah............................................................... 3
1.3 Ruang Lingkup..................................................................... 3
1.4 Metodelogi Penulisan .......................................................... 3
1.5 Tujuan dan Manfaat ............................................................ 4
1.6 Sistematika Penulisan ..........................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................  6
2.1 Khalayak .............................................................................  6
2.1.1 Pengertian Khalayak ................................................... 6
2.1.2 Pembagian Khalayak .................................................. 6
2.1.3 Sepuluh Khalayak Utama ........................................... 8
2.1.4 Akibat Tidak Ditetapkannya Khalayak ...................... 9

2.2 Media Massa........................................................................ 10
2.2.1 Pengertian Media Massa .............................................10
2.2.2 Jenis-jenis Media Massa .............................................12
2.2.3 Fungsi Media Massa ...................................................12
2.2.4 Pedoman Untuk bekerja sama dengan Pers.................14


2.3 Citra Perusahaan.................................................................. 14
      2.3.1 Pengertian Citra Perusahaan....................................... 14
      2.3.2 Fungsi Citra bagi Organisasi atau Perusahaan...........  15
      2.3.3 Jenis-jenis Cirtra......................................................... 15

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 17
3.1 Pentingnya Khalayak Media Massa Dalam Menunjang Citra Baik
      Perusahaan ........................................................................................... 17
3.2 Cara Memperbaiki Peran Media Massa Dalam Menunjang Citra Positif
      Perusahaan .......................................................................................... 19

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 22 
4.1 Kesimpulan .........................................................................................  22  
4.2 Saran ...................................................................................................  23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24





BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Suatu perusahaan yang tumbuh dan berkembang didalam suatu masyarakat akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar perusahaan maupun dari dalam perusahaan itu sendiri. Maka peran public relation sangatlah penting dalam suatu perusahaan. Keberadaan public relation dapat menciptakan suasana yang harmonis dalam berhubungan dengan kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dalam suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal yang disebut khalayak. Dalam menciptakan hubungan khalayak yang baik salah satunya melalui media massa. Media merupakan suatu wahana atau alat yang bisa dimanfaatkan para praktisi PR untuk mengadakan komunikasi dengan khalayaknya. Secara perlahan namun efektif, media massa juga membentuk pandangan pembaca atau pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.
Perkembangan teknologi media massa memudahkan aktivitas public relation. Jika dahulu public relation harus dilakukan langsung di hadapan publik, yang mana seorang penyampai pesan berdiri di tengah khalayak ramai, kini hal seperti itu tidak perlu. Melalui media massa, baik cetak maupun siarmedia electronik.  kegiatan public relation justru lebih efektif dilakukan. Jangkauan khalayaknya lebih luas dan pesan yang tersampaikan pada masyarakat juga lebih beragam dalam satu waktu. Dengan begitu, cara ini lebih efektif dan efisien jika digunakan untuk penyebaran informasi terutama informasi yang positif dari suatu perusahaan.
Membangun hubungan yang baik dengan media massa menjadi satu urgensi bagi seorang public relation. Dikatakan sebagai satu urgensi, karena keberhasilan seseorang public relation juga sangat ditentukan oleh media massa. Disisi lain seorang public relation juga memiliki peran yang sangat besar bagi institusi media massa dan pekerja media massa, artinya profesi public relation serta institusi media massa merupakan dua profesi yang saling membutuhkan.
Kegiatan public relation merupakan penyelenggaraan komunikasi timbal-balik antara perusahaan dengan pelanggannya sekaligus turut menentukan sukses tidaknya perusahaan tersebut yang pada akhirnya diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan khalayak kepada perusahaan dan juga akan terciptanya hubungan yang baik antara organisasi atau perusahaan dengan khalayak sehingga dapat menimbulkan citra baik suatu perusahaan dimata pihak lain baik pihak internal maupun pihak eksternal. 
Membangun opini publik adalah salah satu aspek yang ingin dicapai melalui pemanfaatan media massa. Citra positif akan sangat penting terutama dalam menetapkan arah kebijakaan suatu perusahaan. Terutama, apabila perusahaan tersebut bersentuhan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul “Pentingnya Khalayak Media Massa dalam M         enunjang Citra Positif Perusahaan”.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa Pentingnnya Khalayak Media Massa Dalam Menunjang Citra Positif perusahaan?
2.      Kurang Baiknya Peran Media Massa Dalam Menunjang Citra Positif Perusahaan?

1.3  Ruang Lingkup
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka Penulis hanya membatasi masalah tentang pentingnnya khalayak media massa dalam menunjang citra positif perusahaan.

1.4  Metodologi Penulisan
Metedologi penulisan yang digunakan oleh Penulis adalah:
1.4.1 Metode Library Research adalah mempelajari berbagai buju referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono:2006)
1.4.2 Metode Deskriptive adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas (Kane, 2000:352)



1.5  Tujuan dan Manfaat
1.5.1 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui arti pentingnya khalayak media massa dalam menunjang citra positif perusahaan.
2.      Untuk mengetahui sejauh manakah peran media massa dalam menunjang citra positif perusahaan
1.5.2 Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis                 : Menambah pengetahuan dan melatih kemampuan     dalam menulis makalah.
2. Bagi pembaca               : Untuk memberikan informasi mengenai pentingnya fungsi rekrutmen dalam meningkatkan laba perusahaan sehingga tercapai tujuan perusahaan.
3. Bagi Perusahaan           : Agar perusahaan dapat mengetahui  mengenai pentingnya khalayak bagi media massa dalam menunjang citra positif perusahaan dan sekaligus agar perusahaan dapat memperbaiki peranan media massa yang kurang baik dalam menunjang citra positif perusahaan.




1.6  Sistematika Penulisan
Sistematikan penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenaiisi dari makalah secara jelas dan ringkas, sehingga dapa mengetahui keterkaitan antara bab-bab yang ada secara rinci di jelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN                  : Bagian ini membahas latar belakang,
rumusan masalah, ruang lingkup, metodelogi penulisan, tujuan dan manfaat, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA        : Bagian ini membahas tentang tinjauan  pustaka penulisan.
BAB III PEMBAHASAN                : Bagian ini membahas tentang arti penting bahan baku dalam keseimbangan perusahaan dalam mencari laba.
BAB IV PENUTUP                          : Bagian ini membahas tentang kesimpualan dan saran.





BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Khalayak
2.1.1 Pengertian Khalayak
Khalayak (Public) adalah kelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun eksternal.  Istilah khalayak sengaja dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni Publics. Dengan kata lain kegiatan-kegiatan PR tersebut diarahkan kepada khalayak terbatas atau pihak-pihak tertentu yang berbeda-beda dan masing-masing dengan cara yang berlainan pula.
2.1.2 Pembagian Khalayak
Beberapa pembagian (klasifikasi) mengenai public atau khalayak, antara lain :
a. Public Internal dan Publik Eksternal
Public internal adalah public yang berada didialan perusahaan. Misalnya, para karyawan, satpam, penerima telepon, supervisor, manajer, para pemegang saham, dan sebagainya. Sedangkan public ekternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan berada diluar perusahaan. Misalnya, penyalur, pemasok, bank, pemerintah, komunitas, dan pers.

b. Public Primer, Sekunder, dan Marjinal
Tidak semua elemen dalam stakeholder perlu diperhatikan perusahaan. Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas. Yang paling penting disebut public primer, yang kurang penting disebut public sekunder, dan yang dapat diabaikan adalah public marjinal. Urutan-urutan dan prioritas public setiap perusahaan berbeda, sekalipun industrunya sama. Urutan-urutan tersebut memungkinkan untuk berubah dari tahun ketahun
c. Public Tradisional dan Publik Masa Depan
Karyawan dan konsumen adalah public tradisional, sedangkan mahasiswa, peneliti, konsumen potensial, pejabat pemerintah (madya) adalah public masa depan.
d. Proponents, Opponents, dan Uncommited
Diantara public terdapat kelompok yang menentang perusahaan (opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli (uncommitted). Perusahaan perlu mengenal public yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.
e. Silent Majority dan Vocal Minority
Dilihat dari aktivitas public dalam mengajukan complaint atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vocal (aktif) dan yang silent (pasif). Public penulis disurat kabar umumnya adalah the vocal minority , yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tidak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif sehingga tidak kelihatan suara atau pendapatnya.
2.1.3 Sepuluh Khalayak Utama
Meskipun khalayak dari suatu organisasi boleh jadi berbeda dari khalayak organisasi-organisasi lainnya, tetapi kita dapat mengidentifikasikan adanya sepuluh khalayak utama yang paling sering menjadi subjek khalayak dari berbagai macam organisasi secara umum. Kesepuluh khalayak tersebut adalah:
1.      Masyarakat luas
2.      Calon pegawai atau anggota
3.      Para pegawai atau anggota
4.      Pemasok jasa dan berbagai macam barang
5.      Pasa investor-pasar uang
6.      Para distributor
7.      Konsumen dan pemakai produk organisasi
8.      Para pemimpin pendapat umum
9.      Serikat-serikat kerja
10.  Media massa




2.1.4 Alasan-alasan penetapan khalayak

          Beberapa alasan pokok mengapa suatu organisasi atau perusahaan harus mengenali atau mengungkapkan unsur masyarakat luas yang menjadi khalayaknya.
1.      Untuk mengidentifikasikan segmen khalayak atau kelompok yang paling tepat untuk dijadikan sasaran suatu program PR
2.      Untuk menciptakan skala proritas, berkaitan dengan adanya keterbatasan anggaran dan sumber-sumber daya lainnya.
3.      Untuk memilih media dan teknik PR yang sekiranya paling sesuai
4.      Untuk mempersiapkan pesan-pesan sedemikian rupa agar efektif dan mudah diterima.

2.1.5              Akibat tidak ditetapkannya khalayak
Berikut ini adalah rangkuman akibat yang timbul dari tidak ditetapkannya khalayak atas suatu program PR.
1.      Segenap usaha dan dana terpecah-pecah akibat terlalu luasnya khalayak yang dituju
2.      Pesan yang dikirimkan tidak ditangkap atau dimengerti sebagaimana semestinya karena pesan itu tidak sesuai dengan karakteristik khalayak yang menerimanya.
3.      Data kegiatan tidak akan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan sehingga penggunaan jam kerja, materi serta peralatan menjadi tidak ekonomis.
4.      Tujuan yang hendak dicapai-walaupun telah ditargetkan-tidak akan tercapai.

2.2  Media Massa
2.2.1 Pengertian Media Massa atau pers
Media massa atau biasa kita kenal dengan istilah Pers dimana mulai dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media komunikasi massa yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Media massa modern antara lain berbentuk koran (surat kabar), majalah, tabloit, liflet, radio, televisi, film layar lebar, dan sebagainya. Berikut adalah Pengertian Pers/Media Massa menurut para ahli Seperti dikutip dari wikipedia.

Menurut R Eep Saefulloh Fatah. Pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi (the fourth estate of democracy) dan mempunyai peranan yang penting dalam membangun kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah

Menurut UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers. Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
Membangun opini publik adalah salah satu aspek yang ingin dicapai melalui pemanfaatan media massa. Citra positif akan sangat penting terutama dalam menetapkan arah kebijakaan suatu perusahaan. Terutama, apabila perusahaan tersebut bersentuhan langsung dengan kehidupan sosial masyarakat. Oleh sebab itu, media  masssa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya PR meggapai citra positif dari khayalak publik.

Menurut Oemar Seno Adji
1.    Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan kata tertulis.
2.    Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media massa communications yang memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan lisan.

Menurut Kustadi Suhandang. Pers adalah seni atau ketrampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati nurani khalayaknya
Menurut McLuhan. Pers sebagai the extended man, yaitu yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain dan peristiwa satu dengan peristiwa lain pada moment yang bersamaan.

2.2.2 Jenis-jenis Media Massa
1.      Media Massa Cetak (Printed Media). Media massa dicetak dalam lembaran kertas yang isinya terbagi menjadi tiga bagian atau tiga jenis tulisan antara lain berita, opini, dan feature.
2.      Media Massa Elektronik (Electronic Media). Jenis media massa yang isinya disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan teknologi elektro, seperti radio, televisi, dan film.
3.      Media Online (Online Media, Cybermedia), yakni media massa yang dapat kita temukan di internet (situs web)
2.2.3 Fungsi Media Massa / Pers
Pada umumnya media massa memiliki empat fungsi bagi masyarakat, yaitu:
1.      Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi tentang lingkungan.
2.      Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadi penyajian pilihan solusi untuk suatu masalah.
3.      Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi dan pendidikan.
4.      Fungsi hiburan (entertainment),baik yang berfungsi positif (fungsional) maupun fungsi negatif (disfungsi).
Secara perlahan-lahan namun efektif, media massa juga membentuk pandangan pembaca atau pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari.
1.      Media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah layak, atau apakah ia telah memenuhi standar itu.
2.      Penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mempengaruhi apa yang pemirsanya inginkan, sebagai contoh media mengilustrasikan kehidupan keluarga ideal, dan pemirsanya mulai membandingkan dan membicarakan kehidupan keluarga tersebut.
3.      Media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang lebih baik, pintar, cantik/ tampan, dan kuat.Contohnya anak-anak kecil dengan cepat mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir seperti Harry Potter, atau putri raja seperti tokoh Disney.
4.      Bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai penonton atau pendengar, mereka juga menjadi penentu‖, dimana mereka menentukan arah media populer saat mereka berekspresi dan mengemukakan pendapatnya.

2.2.4 Pedoman Untuk bekerja sama dengan Pers
1.      Berbicaralah dari sudut pandang kepentingan publik, bukan kepentingan organisasi.
2.      Memuat berita yang mudah digunakan dan dibaca
3.      Jika anda tidak ingin beberapa pernyataan dikutip, maka jangan buat pernyataan itu.
4.      Nyatakan fakta paling penting diawal
5.      Jangan berdebat dengan reporter sebab anda bisa jadi kehilangan diri
6.      Jika sebuah pertanyaan mengandung bahasa yang menyinggung atau mengandung kata yang tidak anda sukai, jangan mengulanginya atau menyangkalnya.
2.3      Citra Perusahaan
2.3.1   Pengertian Citra Perusahaan
Menurut Kamus Besar Indonesia, citra adalah merupakan kata benda yang berarti rupa, gambaran, gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi, atau produk. Dari definisi diatas, citra dapat dipahami sebagai suatu kesan, gambaran dan sesuatu yang dirasakan oleh seseorang terhadap suatu obyek (benda, orang, organisasi atau perusahaan). Baik kesan tersebut muncul dengan sendirinya ataupun sengaja dibentuk oleh seseorang atau perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Bill Canton dalam (S.Soemirat & Adrianto. E 2007) memberikan pengertian citra sebagai kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi. Dengan terbentuknya citra yang baik dimata pelanggan, hal ini akan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan terhadap perushaan tersebut.
Citra Perusahaan adalah karakter dari perusahaan itu sendiri dan cara perusahaan mengusahakan untuk mempengaruhi kesan orang terhadap perusahaan. (Ritonga,2004:128)
2.3.2 Fungsi Citra bagi Organisai atau Perusahaan
Citra adalah sesuatu yang abstrak, tidak tampak, sehingga kadang sulit untuk dirasakan. Akh. Munafik Saleh mencatat fungsi citra yang dapat dirasakan oleh publik internal adalah untuk membangun rasa bangga, rasa memiliki, motivasi bagi karyawan, dan pada akhrinya adalah mendorong pertumbuhan produksi dan meningkatkan profitabilitas organisasi atau perusahaan. Sedangkan manfaat citra bagi publik eksternal adalah:
a.       Untuk memudahkan identifikasi konsumen atas suatu produk perusahaan
b.      Di terima oleh konsumen, membangun dan memelihara kepercayaan konsumen dan investor
c.       Membangun reputasi positif dan meningkatkan daya asing
d.      Untuk mewujudkan daya tahan (survive) perusahaan.


2.3.3 Jenis – jenis citra
Ada beberapa jenis citra yaitu : Citra bayangan (mirror image), citra yang berlaku (current image),citra yang diharapkan (wish image), citra perusahaan (corporate image), serta citra majemuk (multriple image).
1. Citra Bayangan
       Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-anggota organisasi biasanya adalah pemimpinnya mengenai anggapan pihak luar tentang organisasinya.
2. Citra yang Berlaku
       Citra yang berlaku atau current image  ini adalah suatu citra atau pandangan yang dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
3. Citra yang diharapkan
       Citra yang diharapkan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak manajemen. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya biasanya citra yang diharapkan itu lebih baik dan lebih menyenangkan dari pada citra yang ada.
4. Citra Perusahaan
       Citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayananya.
5. Citra Majemuk
       Citra majemuk ini digunakan untuk menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, variasi citra harus ditekankan seminimal mungkin dan citra perusahaan secara keseluruhan harus ditegakkan.        





BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pentingnnya Khalayak Media Massa Dalam Menunjang Citra Baik perusahaan
                Pada dasarnya, setiap perusahaan memiliki strateginya masing-masing dalam meningkatkan citra baik perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak baik bagi perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan oleh pihak dari perusahaan baik pihak internal maupun pihak eksternal. Salah satunya seorang praktisi humas atau public relation dari suatu perusahaan memiliki tugas yang ditujukan untuk menanamkan serta mendapatkan pengertian, citra baik, penghargaan, meningkatkan penjualan, membantu perusahaan keluar dari komunikasi krisis, dan meningkatkan relasi dari beragam publik dan kepercayaan dari publik yang bersangkutan baik internal maupun eksternal untuk akhirnya dapat diciptakan opini publik yang baik bagi kelanjutan kehidupan perusahaan.
            Setiap organisasi atau perusahaan memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak yang terbatas itulah organisasi atau perusahaan senantiasa menjalin komunikasi baik secara internal maupun eksternal. Oleh karena itu, suatu organisasi atau perusahaan tidak hanya menyelenggarakan komunikasi dengan staf atau konsumennya saja melainkan juga berkomunikasi dengan khalayak utama salah satunya yaitu media massa atau pers.
Hingga saat ini, media massa dengan mudah kita dapati. Dalam era globalisasi dimana informasi menjadi kebutuhan, media massa menjadi solusinya. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa perusahaan mengunakan media massa sebagai media penyampai pesan dan pencitraan kepada publik. Semakin banyak akses yang didapat publik dari media massa berkaitan dengan produk atau layanan yang diberikan oleh perusahaan, maka diharapkan semakin besar tingkat kepercayaan publik. Pada akhirnya publik akan memakai produk atau jasa perusahaan yang dipublikasikan media; atau setidaknya, publik dapat menjadi saluran kembali yang secara tidak langsung mempromosikan produk atau jasa kepada komunitasnya melalui word of mouth.
Oleh karena itu, seorang humas atau PR harus membina hubungan media atau pers dengan baik agar bisa menjalankan tugas humas sebagaimana dibutuhkan perusahaan. Biasanya dalam pelakasanaan tugas humas untuk membangun relasi atau hubungan dengan media massa, praktisi membuatnya menjadi suatu program kerja yang dinamakan media relation. Jadi khalayak media atau pers akan menghasilkan tingkat penyebaran informasi yang cukup tinggi. Khalayak inilah yang diharapkan akan menciptakan suatu opini publik yang positif terhadap perusahaan sekaligus memperoleh citra yang baik pula dari pihak publik sebagai khalayak sasarannya dan masyarakat luas lainnya.


3.2 Cara Memperbaiki Peran Media Massa Dalam Menunjang Citra Positif Perusahaan?
Citra adalah tujuan utama, dan sekaligus merupakan reputasi dan prestasi yang hendak dicapai bagi dunia hubungan masyarakat (kehumasan) atau public relation.biasanya landasan citra itu berakar dari “nilai-nilai kepercayaan” yang kongkretnya diberikan secara individual, dan merupakan pandangan atau persepsi, serta terjadinya proses akumulasi dari amanah kepercayaan yang telah diberikan oleh individu-individu tersebut akan mengalami suatu proses cepat atau lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih luas dan abstrak, yaitu sering dinamakan citra.
Secara logikanya, kalau suatu organisasi/perusahaan tengah mengalami “krisis kepercayaan” dari publik atau masyarakat umum, maka akan membawa dampak negatif terhadap citranya, bahkan akan terjadi penurunan citra sampai pada titik yang paling rendah. Telah banyak dibuktikan pada pengalaman dilapangan, begitu citra dan kepercayaan masyarakat sudah tergangu atau mengalami suatu krisis maka organisasi atau prusahaan tersebut akan menghadapi resiko yang cukup berat. Misalnya pada suatu perusahaan (Bank) terjadi krisis kepercayaan nasabah terhadap pelayanan dunia perbankan, dan dampaknya akan terjadi rush (penarikan dana dalam jumlah besar oleh nasabah).
Maka dari itu,  sebagai perusahaan yang ingin memiliki citra positif seorang praktisi public relationnya harus menjalin hubungan yang baik dengan khalayak media massa. Hal ini sangat perlu dilakukan agar dapat memperbaiki dan meningkatkan peran media massa untuk menunjang citra positif sebuah perusahaan dan tetap memiliki eksistensi yang didukung oleh publikasi dari media yang baik. Untuk itu dalam membangun hubungan dengan pers tersebut, sebaiknya sampaikanlah informasi dengan jujur, memberikan pelayanan yang baik dan jangan memaksa pihak media untuk memuat berita serta jangan membungkam pers.
Dan tentu saja, agar peningkatan publisitas tersebut memiliki nilai positif, sangat penting bagi seorang public relation officer untuk memiliki pengetahuan akan media massa. Public relation perlu memahami media seperti bagaimana surat kabar dan majalah itu diterbitkan serta bagaimana pula cara-cara memproduksi program-program siaran radio dan televisi dan termasuk media massa online. Dengan adanya pemahaman yang baik maka seorang public relation dapat menjalankan perannya yang berhubungan dengan pihak media massa dengan baik pula yang nantinya akan dapat menunjang citra positif perusahaan.
Selain itu, hendaknya seorang public relation lebih giat mencari relasi dari pihak media massa guna untuk menambah jaringan komunikasi yang dapat diajak bekerja sama untuk mempromosikan atau mempublikasikan berbagai informasi yang ada didalam perusahaan tersebut. Dan seorang public relation harus pandai-pandai membangun hubungan personal yang kokoh dengan pihak media massa. Hubungan yang kokoh ini hanya tercipta serta terpelihara apabila dilandasi oleh keterbukaan, kerja sama dan saling menghormati satu sama lain. Di sisi lain, dari diri seorang PR itu sendiri harus membangun reputasi dirinya sebagai seseorang yang dapat dipercaya sehingga membuat pihak media massa tidak ragu untuk menjalin kerja sama dalam memberikan perannya untuk sebagai sumber penyebaran informasi yang akurat.
Berdasarkan hal itulah, maka membangun komunikasi dan menjalin relasi dengan media massa yang dijadikan khalayak yang dibatasi oleh perusahaan sangatlah penting untuk mendukung salah satu program public relation  dan untuk menyampaikan pesan-pesan maupun informasi yang baik agar tidak berdampak buruk bagi citra positif yang selalu dibentuk dan dijaga oleh suatu perusahaan.

         



BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan mengenai pembahasan yang telah kami paparkan sebelumnya:
1. Kegiatan PR atau khalayak tidak luput dari peran media massa dan pers. Pentingnya peranan media massa dan pers sangat berpengaruh terhadap citra baik dari suatu perusahaan dimata banyak khayalak. Hingga saat ini, media massa dengan mudah kita dapati. Dalam era globalisasi dimana informasi menjadi kebutuhan, media massa menjadi solusinya.
2. Seorang humas atau PR harus membina hubungan media atau pers dengan baik agar bisa menjalankan tugas humas sebagaimana dibutuhkan perusahaan. Seorang public relation lebih giat mencari relasi dari pihak media massa dan harus pandai-pandai membangun hubungan personal yang kokoh dengan pihak media massa. . Di sisi lain, dari diri seorang PR itu sendiri harus membangun reputasi dirinya sebagai seseorang yang dapat dipercaya sehingga membuat pihak media massa tidak ragu untuk menjalin kerja sama dalam memberikan perannya untuk sebagai sumber penyebaran informasi yang akurat.


4.2 Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan yaitu:
1.      Hendaknya setiap perusahaan dapat menjalin hubungan yang baik dengan media massa dan pers, agar tercapainya salah satu misi perusahaan yaitu membentuk opini public berupa citra positif perusahaan.
2.      sebaiknya seorang praktisi PR dikerjakan oleh orang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman serta pengalaman dibidang hubungan masyarakat dan pengetahuan yang baik serta wawasan yang luas dalam hubungannya dengan media.









DAFTAR PUSTAKA
Yadin, Daniel.2003.Public Relation.Erlangga,Jakarta.
Ruslan, Rosadi. 2016. Manajemen Public Relation dan Media Komunikasi. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Anggoro, M. Linggar.2000. Teori dan Profesi kehumasan.PT Bumi Aksara, Jakarta.
Gassing, Syarifuddin S.2016.Public Relations.Penerbit Andi,Yogyakarta.
Ishaq, Ropingi El.2017.Public Relation Teori dan Praktik.Intans Publishing,Malang
https://id.wikipedia.org/wiki/Citra_perusahaan. Diakses tanggal 29 September 2017.












Komentar